Puasa ramadhan kali ini agak berbeda buat si kakak karena dia ikut berpuasa juga. Kami sudah mencoba mengajari dari si kakak TK tapi karena kondisi kesehatannya yang kurang baik. Dia cuma ikut sahur puasa sebentar saja.
Tahun ini pun sebenarnya dia agak takut untuk berpuasa, karena ingat ketika tahun lalu berpuasa, badannya ngedrop dan demam.
Kami sebagai orang tua berusaha memberi motivasi bahwa berpuasa di bulan ramadhan justru bisa membuat tubuh lebih sehat. Dan meminta si kakak untuk mencoba dulu.
Alhamdulillah dari awal puasa sampai hari ini, si kakak masih ikut sahur dan berpuasa walau baru sampai beduk dhuhur.
Jujur saja, saya juga ikut deg-degan dengan kondisi tubuh si kakak. Apalagi seminggu sebelum ramadhan sempet kambuh tipesnya. Tapi lagi-lagi kami meyakini bahwa berpuasa itu menyehatkan. InsyaAllah kondisi kakak justru semakin sehat dengan berpuasa.
Ada beberapa hal yang kami perhatikan untuk menunjang keberlangsungan puasa si kakak. Supaya tidak ada keluhan yang berarti selama menunaikan puasa.
Karena kami ingin si kakak terus semangat untuk berpuasa.
Hal-hal tersebut antara lain:
1. Memperbanyak protein hewani
Protein hewani ini selain mengenyangkan lebih lama juga dapat menaikan berat badan. Untuk sahur, saya hanya memberi sedikit nasi atau malah tidak sama sekali.
Tapi protein hewaninya saya kasi dobel. Misal telur dadar sama nugget homemade. Si kakak oke-oke aja diberi lauk ketika sahur.
Karena memang lambungnya kecil, jadi ketika sahur dia cuma makan itu saja.
Begitu pun ketika berbuka di saat dhuhur. Menunya hampir sama. Nah, yang berbuka magrib, bisa disambung dengan makanan lain sampai jam 9.
2. Penambahan suplemen
Penambahan suplemen ini diberikan setelah sahur, berbuka ketika dhuhur dan setelah berbuka magrib. Jadi, ada 3 kali ya dengan jenis yang berbeda.
Dan semuanya resep dokter ya gaes. Karena dia masa pemulihan pasca tipes.
3. Memberi makanan yang disuka
Kami berusaha memberikan makanan yang disukai. Jadi, tidak terpancang kudu ini kudu itu terkait dengan berat badannya yang memang masih PR sampai sekarang.
Jadi, setelah berbuka magrib, audah tersedia cemilan yang dia sukai. Misalnya pizza, donat atau pie susu. Kadang kalau dia mau sejenis ciki, tetap diperbolehkan tapi dalam porsi kecil. Tombo pengen kalau orang jawa bilang.
Untuk Ramadhan kali ini kami belum punya target si kakak harus puasa full karena memang kondisi kesehatannya.
Yang kami inginkan supaya dia tahu esensi puasa dulu. Senang berpuasa dan tidak takut untuk berpuasa. Gak muluk-muluk ya bukibuk
Semoga semua sehat ya sehingga bisa menunaikan ibadah puasa Ramadhan dengan baik. Aamiin.
0 komentar:
Posting Komentar