Usia 1-3 tahun (toddler) merupakan usia emas (golden age) dimana pertumbuhan dan perkembangan berlangsung cepat dalam segala aspek. Tingkat pertumbuhan dan perkembangan perlu dideteksi sejak dini agar dapat diketahui dan ditangani sejak dini adanya kelainan dalam pertumbuhan dan perkembangan pada anak.
Perkembangan bahasa anak pada usia 2-3 tahun yang utama adalah kemampuan memahami kata-kata sederhana sebanyak tiga kata atau lebih, seperti “main”, “pergi, “jatuh”. Bahkan, ia sudah bisa mengatakan kalimat sederhana, seperti “Bapak pulang”, “Aku senang”.
Pada anak-anak kami, kemampuan berbahasa yang baik dimiliki oleh si kakak. Kakak sudah bagus sekali ketika usia 2,5 tahun.
Sudah bisa menjawab pertanyaan dengan kalimat yang baik. Kalimat yang digunakan pun termasuk kalimat yang lengkap.
Untuk kakak, kami menstimulasi dengan diajak berbicara dengan bahasa yang baik dan benar. Serta pelafalan kata-kata yang dia belum fasih, kami lebih tekankan.
Nah, ketika berhadapan dengan adiknya yang laki-laki. Kami mengalami kesulitan untuk menstimulasi kemampuan berbahasanya.
Dari hasil tanya-tanya, kami pun paham bahwa kemampuan berbahasa anak cowok dan cewek itu berbeda. Biasanya anak cowok memang agak tertinggal dalam hal berbahasa.
Beberapa alasan mengapa anak lelaki saya kemampuan berbahasanya kurang:
1. Lebih suka bergerak
Rata-rata anak cowok lebih suka bermain daripada diajari bicara haha. Karena itu rata-rata kemampuan kinetisnya lebih berkembang.
2. Tidak suka membaca buku
Si adik ketika dipangku mau dibacain buku, dari kecil udah lari hehe. Gak tau kenapa anti banget anak itu sama buku.
3. Diajari lafal gak suka
Sering kalau lagi bicara, kita tekankan kata-kata penting, eh anaknya langsung lari haha.
Sepertinya belajar gak ada dalam kamus si adik.
Ada pun usaha yang kami lakukan agar si adik bisa bicara lancar, antara lain:
1. Terus mengajak bicara ketika bermain
Karena anaknya suka bermain dan bergerak akhirnya setiap menemani bermain, kami juga berusaha melafalkan dengan baik mainannya atau cara kami berbicara
Misal dik, ini bo-la.
Terua menerus seperti itu dan bergantian dengan suku kata lain. Agar pada saatnya, suku katanya bertambah banyak.
2. Melakukan aktivitas bersama
Sebisa mungkin menghabiskan waktu dengan akitivitas bersama dengan menyenangkan. Seperti makan, sambil makan diajak bercerita apa saja.
Sambil mengulang-ulang kata-kata tertentu.
3. Bermain dan belajar
Karena suka banget main, jadi mari menemani bermain si adik sambil diajakin ngobrol
Hasil dari melatih kemampuan berbahasa ini tidak langsung ya buibu. Dibutuhkan waktu berbulan-bulan hingga tahunan.
Untuk si adik, sekitar 1,5 tahun baru dia bisa bicara dengan lafal yang jelas.
0 komentar:
Posting Komentar