Toilet training bagi saya merupakan proses yang cukup panjang. Perjuangannya lumayan melelahkan haha.
Awal toilet training di dua anak, semua berjalan cukup bagus. Eh di tengah biasa mereka anget, sehingga orang tua panik dan memutuskan untuk kembali menggunakan diaper. Ya daripada tambah masuk angin kan.
Nah, ketika mau memulai lagi untuk toilet training, dimulai dari nol lagi deh haha. Emang seninya punya anak ya gitu itu.
Ada beberapa poin yang saya lakukan ketika anak-anak memulai toilet training hingga berhasil tanpa diaper.
Antara lain :
1. Mengatur jadwal pemakaian diaper
Diawal memulai Toilet Training ada baiknya ibu memperhatikan baiknya pemakain diaper di jam berapa.
Kalau anak-anak saya pakaikan diaper sehabis mandi. Karena di pagi hari, anak-anak cenderung lebih banyak pipisnya.
Setelah pemakain diaper setelah mandi pagi, saat penggantian diaper tersebut, sekitar 4 jam. Anak akan saya cebokjn kemudian tidak saya pakaikan diaper.
Selain siang tidak banyak pipisnya, juga pemakaian diaper di siang hari membuat kepanasan anak.
Setelah mandi sore, bisa dipasangakn diaper lagi. Nah, jadwal pemakaian diaper ini sesuai kebutuhan ya.
Minggu berikutnya bisa kita sesuaikan dengan kondisi anak.
2. Toilet Training ketika anak sudah bisa berkomunikasi 2 arah
Dengan anak sudah bisa berkomunikasi, maka mereka bisa mengatakan bahwa mereka mau buang air. Itu lebih memudahkan.
3. Memakai celana untuk Toilet Training
Celananya dari kain ya,dan memang kelihatan lucu motifnya.
Jadi, karena tebal, ketika anak pipis saat memakai celana, air pipisnya tidak melebar kemana-mana
Anak tetap bisa merasa basah sehingga diharapkan mereka paham bahwa pipis di celana mereka akan risih dan gak masalah
0 komentar:
Posting Komentar